Pengaruh Kerapatan dan Tebal Rumpun Bakau (Rhizophora sp) Dalam Meredam Gelombang Tsunami (Simulasi Model Fisik)

M. Qodri Agus. S. Pengaruh Kerapatan dan Tebal Rumpun Bakau (Rhizophora sp) Dalam Meredam Gelombang Tsunami (Simulasi Model Fisik).

Wilayah Indonesia dikenal sebagai daerah rawan terhadap bencana tsunami. Hal ini disebabkan Indonesia terletak di daerah pertemuan tiga lempeng utama, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Samudera Pasifik dan lempeng India -Australia yang masing-masing bergerak ke barat dan utara relatif terhadap Eurasia sehingga Indonesia merupakan daerah tektonik yang sangat labil dan termasuk salah satu pinggiran benua yang paling aktif di muka bumi, dengan sebagian kegempaan berpusat di dasar samudera yang beberapa diantaranya memicu terjadinya tsunami. Sebagai sebuah gejala alam, kejadian tsunami tidak bisa dicegah ataupun dihentikan, manusia hanya dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan, salah satunya yaitu dengan memanfaatkan tanaman bakau sebagai perlindungan alami.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pengaruh kerapatan dan ketebalan rumpun bakau dalam meredam gelombang tsunami dengan menggunakan simulasi model fisik.

Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni – Oktober 2002, bertempat di Balai Pengkajian Dinamika Pantai (BPDP) – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode permodelan. Materi penelitian terdiri dari air yang ditampung dalam saluran gelombang dan pembangkit gelombang menggunakan tipe plunger. Analisa gelombang menggunakan teori gelombang soliter (Horikawa, 1978). Model pohon bakau terbuat dari kawat aluminium dengan empat variasi model, yaitu 2 variasi kerapatan (jarak antar pohon 1 m dan 2 m) dan 2 variasi ketebalan (50 m dan 25 m) serta 2 variasi tinggi perendaman air (d) untuk mewakili kondisi pasang surut. Model dibuat tanpa distorsi dengan skala 1 : 50.

Dari hasil penelitian diketahui persamaan koefisien peredaman = 0.1594 Ln (e B/L) + 1.5754, dengan batasan 0,00043 £ e B/L £ 0.01659. Secara umum dapat disimpulkan bahwa kerapatan relatif pohon bakau (e) dan ketebalan rumpun bakau (B) merupakan parameter yang berpengaruh dalam meredam gelombang tsunami, disamping panjang gelombang tsunami (L) itu sendiri. Jika nilai e dan B meningkat secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri atau L semakin pendek, maka energi gelombang yang diredam akan semakin besar. Kerapatan rumpun bakau lebih besar pengaruhnya dalam meredam gelombang tsunami dibandingkan ketebalan rumpun bakau. Rumpun bakau akan lebih efektif meredam gelombang tsunami jika terjadi pada saat surut.

Kata kunci: model fisik, tsunami, rumpun bakau, peredaman.

Tinggalkan komentar